Malam ini, tampak cerah
dengan hadirnya bulan. Dia bersinar lebih terang dari biasanya. Ukurannya lebih
besar walaupun bentuknya tidak sempurna. Dia memang indah. Tapi siapa yang
sangka bahwa dia tidak sempurna. Cahaya itu bukanlah miliknya. Dia hanya menerima
cahaya dari matahari lalu memantulkannya ke bumi. Semacam amanah dari sang
surya untuk menerangi malam ini.
Seekor kucing dengan
garis-garis berwarna hitam melintas. Dia mengeong ke arahku. Matanya sayu
seakan memperingatkanku agar tidak mengosongkan pikiran. Ya, aku melamun. Sesuatu mengganggu pikiranku. Bukan
tentang bulan atau kesendirianku.
Kucing itu mendekat, duduk di
pangkuanku. Seolah ingin memelukku, namun dia hanya seekor kucing. Tangannya
tak akan sampai melingkari tubuhku. Aku tertawa lalu menggendongnya. Ini
pertama kalinya aku begitu dekat dengan hewan menggemaskan itu. Kami melamun
bersama.
Sebuah garia khayal
menyambungkan pikiranku dengan kucing itu. Seolah dia
tahu apa yang aku rasakan. Suaranya seakan mengisyaratkan jawaban yang aku butuhkan. Pernahkan kalian rasakan sensasi itu? Bicara
dengan seekor binatang? Hahaha... Itu sangat menyenangkan.
Langit yang sangat cerah membuat bintang-bintang
tampak menghilang. Itu sedikit membuatku kecewa, tapi
biarlah. Cahaya bulan yang sangat terang lebih indah. Malam tidak seperti
malam. Dan petang tidak terlalu kelam. Aku bisa tidur dengan nyaman. Dan kucing
itu, "Good Night!", kataku sambil mengelusnya di pangkuanku. Kami
tidur bersama ditemani beberapa Watt sinar bulan itu.
No comments:
Post a Comment