Wednesday, April 13, 2016

Sahabat (pertamaku) di masa lalu


Ketika aku kecil, aku menemukan seseorang yang mungkin bisa menjadi sahabatku. Dia mengerti akan diriku. Perkembanganku, pertumbuhan tubuhku, dan menyediakan semua hal yang kubutuhkan. Dia menyiapkan semuanya. Melindungku dari gangguan kecil seperti bakteri atau virus yang ingin menyerangku. Dia bagaikan sistem imun di tubuhku. Siapa yang menyangka umurnya tidaklah panjang. Orang itu bahkan belum merasakan arti sebuah kehidupan. Dia tidak tahu bagaimana diriku menjalani dunia ini dengan sedikit kelicikan.

Seseorang di kepalaku

Jangan, jangan pergi. Enggak, aku harus pergi. Jangan, kalau aku kesana aku bakal jadi bahan omongan. Ayolah enggak bakal ada yang ...