Tuesday, April 1, 2014

Rambut Terindah

Gaya rambut gue tidak pernah berubah. Panjang dan bergelombang. Pernah gue potong rambut ala cowok. Pas gue lihat di kaca, gue teriak "elo siapa?" sambil melotot. Gue merasa asing dan tidak percaya kenapa gue ganteng banget? Gue kan cewek? Stop, itu semua hanya ada di imajinasi gue. Yang aslinya gue jadi mirip sama Alm.Nike Ardila.

Sebenarnya rambut cowok gue berawal dari kejadian yang tidak disengaja. Waktu itu gue dan Choki, tetangga absurb gue main salon-salonan. Choki bertindak sebagai si tukang salon dan gue sebagai pelanggan. Entahlah apa yang membuat gue khilaf melakukan permainan itu. Sedangkan gue tahu Choki itu cowok. Gue rasa kita berdua sudah kerasukan.

Di teras rumah Choki, gue berlagak jadi gadis cantik yang mau potong rambut. Kebetulan waktu itu rambut gue ikat setengah di samping. Gue duduk di kursi yang sudah disediakan. Choki mendatangi gue yang menghadap ke kaca. 

Masih Cinta


Cinta adalah kata-kata paling mematikan di dunia ini. Sihir paling menakutkan, dan santet paling membahayakan selama ini. Cinta itu sperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Hanya gara-gara cinta, nyawa orang bisa melayang. Tengok saja kasus Ade Sara dan Mia. Mereka meregang nyawa di tangan cinta lamanya dengan alasan masih cinta.


Gue bukan pemuja cinta. Gue merasa tercukupi dengan cinta yang gue punya. Toh mereka berhak tidak mencintai gue seperti gue mencintai mereka. Masih ada keluarga yang menemani gue dengan tulus atas dasar cinta.


Menoleh ke tulisan gue tentang Cinta Pertama. Munafik kalau gue sudah bisa move on dari dia. Cowok nyebelin yang sudah mencuri kunci gembok hati gue. Akibatnya sekarang gue tidak bisa membuka hati gue buat cowok lain.

Boleh Nyontek Asal Tidak Ketahuan


Sepertinya sedikit kontroversi dengan judul yang ini. But, it’s no problem. Gue pernah jadi seorang murid, jadi gue tahu bagaimana perasaan mereka saat ujian. Apalagi gue bukanlah murid yang terbilang pandai, jadi kalau ada ujian (apapun itu) gue hanya mengandalkan keberadaan dewi fortuna.
 
Bagi sebagian murid, nyontek itu haram. Tapi kalau buat gue nyontek itu halal asal tidak ketahuan. Berbeda dengan statement mencuri itu halal asal tidak ketahuan.  Dimana-mana yang namanya mencuri itu mesti HARAM. Apalagi di agama islam. Orang yang mencuri hukumannya dipotong tangannya. Bagaimana dengan menyontek?

Seseorang di kepalaku

Jangan, jangan pergi. Enggak, aku harus pergi. Jangan, kalau aku kesana aku bakal jadi bahan omongan. Ayolah enggak bakal ada yang ...