Sepertinya
sedikit kontroversi dengan judul yang ini. But, it’s no problem. Gue pernah
jadi seorang murid, jadi gue tahu bagaimana perasaan mereka saat ujian. Apalagi
gue bukanlah murid yang terbilang pandai, jadi kalau ada ujian (apapun itu) gue
hanya mengandalkan keberadaan dewi fortuna.
Bagi
sebagian murid, nyontek itu haram. Tapi kalau buat gue nyontek itu halal asal
tidak ketahuan. Berbeda dengan statement mencuri itu halal asal tidak
ketahuan. Dimana-mana yang namanya
mencuri itu mesti HARAM. Apalagi di agama islam. Orang yang mencuri hukumannya
dipotong tangannya. Bagaimana dengan menyontek?
Menyontek
dalam ujian adalah perbuatan menyalin jawaban teman. Artinya kita melihat
jawaban teman lalu kita tulis di kertas jawaban kita. Apakah harus sama? Tentu
saja, kalau berbeda namanya bukan menyontek.
Dalam
menyontek dibutuhkan teknik khusus agar tidak ketahuan. Karena boleh nyontek
asal tidak ketahuan. Kita harus bersikap sewajarnya, seolah-olah kita bisa
mngerjakan ujian itu dengan baik. Yakin dan berdoa kepada Allah SWT. agar
dilancarkan usaha kita. Menyontek juga sebuah usaha. Yaitu usaha terakhir yang
dilakukan jika sudah mentok tidak tahu jawaban.
Teknik
selanjutnya adalah jangan terlalu sering menoleh. Karena dengan melakukan
gerakan menoleh, pengawas akan dengan mudah menuduh kita mencontek. Lirikan
mata juga harus dijaga. Tidak boleh terlalu mencurigakan. Dianjurkan mencontek
kepada teman yang kamu kenal. Buat janji terlebih dahulu. Minta ijin kalau kamu
mau minta bantuannya (baca: nyontek).
Teknik
terakhir adalah Jangan pernah nyontek.
Karena nyontek bukanlah perbuatan yang tidak jujur. Selain kepada orang lain,
juga kepada diri kita sendiri. Gue akui gue juga sering nyontek. Gue manusia
biasa yang banyak kekurangan.
Guys,
nyontek boleh. Tetapi sekadar mencari pertimbangan. Buat jawaban sementara
versi kamu dulu. Kalau belum yakin, baru nyontek. Cocokkan dengan jawabanmu.
Beri poin-poin yang mendukung untuk masing-masing jawaban. Baru diputuskan akan
memakai jawaban yang mana. Kalau begitu kan lebih fair. Lebih mudah lagi kalau
jawaban kamu dengan temanmu sama.
Teknik
ujian yang gue suka adalah diskusi. Salah satu guru di ex-sekolah gue pernah
menerapkannya. Setiap murid dibagi menjadi kelompok berisi 3-4 orang. Saat
ujian tidak diperbolehkan open book, tetapi boleh berdiskusi sesama kelompok.
Poin plusnya adalah kita bisa tukar pendapat. Kita hanya mengandalkan
pengetahuan dan daya ingat kita tentang pelajaran itu saja. Kalau lupa, masih
ada teman kita yang (mungkin) ingat. Dengan kata lain menyontek halal yang
tidak ketahuan.
Apapun
itu jenis menyontek, halal atau haram hanya kita dan Tuhan yang tahu.
Tergantung bagaimana kita memandangnya. Menyontek memang perbuatan yang jelek,
tetapi kita bisa ambil hal positif dari situ. Kalian harus ingat, setiap hal
pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya. Begitu juga mencontek. Intinya,
“boleh nyontek asal tidak ketahuan”.
Begitulah
prespektif gue mengenai contek mencontek. Ingat, ini hanya ocehan remaja yang
suka mencontek. Apabila ada kesamaan dalam penulisan, hanyalah kebetulan
semata.
So, think again and sorry for the mistake.
Thank you and Bye Bye....
Salam
remaja gaul.
NB.
Kalian boleh menentang tulisan ini dengan syarat berikan alasan yang logis dan
jangan munafik.
No comments:
Post a Comment