Tuesday, April 1, 2014

Boleh Nyontek Asal Tidak Ketahuan


Sepertinya sedikit kontroversi dengan judul yang ini. But, it’s no problem. Gue pernah jadi seorang murid, jadi gue tahu bagaimana perasaan mereka saat ujian. Apalagi gue bukanlah murid yang terbilang pandai, jadi kalau ada ujian (apapun itu) gue hanya mengandalkan keberadaan dewi fortuna.
 
Bagi sebagian murid, nyontek itu haram. Tapi kalau buat gue nyontek itu halal asal tidak ketahuan. Berbeda dengan statement mencuri itu halal asal tidak ketahuan.  Dimana-mana yang namanya mencuri itu mesti HARAM. Apalagi di agama islam. Orang yang mencuri hukumannya dipotong tangannya. Bagaimana dengan menyontek?

Menyontek dalam ujian adalah perbuatan menyalin jawaban teman. Artinya kita melihat jawaban teman lalu kita tulis di kertas jawaban kita. Apakah harus sama? Tentu saja, kalau berbeda namanya bukan menyontek. 

Dalam menyontek dibutuhkan teknik khusus agar tidak ketahuan. Karena boleh nyontek asal tidak ketahuan. Kita harus bersikap sewajarnya, seolah-olah kita bisa mngerjakan ujian itu dengan baik. Yakin dan berdoa kepada Allah SWT. agar dilancarkan usaha kita. Menyontek juga sebuah usaha. Yaitu usaha terakhir yang dilakukan jika sudah mentok tidak tahu jawaban. 

Teknik selanjutnya adalah jangan terlalu sering menoleh. Karena dengan melakukan gerakan menoleh, pengawas akan dengan mudah menuduh kita mencontek. Lirikan mata juga harus dijaga. Tidak boleh terlalu mencurigakan. Dianjurkan mencontek kepada teman yang kamu kenal. Buat janji terlebih dahulu. Minta ijin kalau kamu mau minta bantuannya (baca: nyontek).

Teknik terakhir adalah Jangan pernah nyontek. Karena nyontek bukanlah perbuatan yang tidak jujur. Selain kepada orang lain, juga kepada diri kita sendiri. Gue akui gue juga sering nyontek. Gue manusia biasa yang banyak kekurangan. 

Guys, nyontek boleh. Tetapi sekadar mencari pertimbangan. Buat jawaban sementara versi kamu dulu. Kalau belum yakin, baru nyontek. Cocokkan dengan jawabanmu. Beri poin-poin yang mendukung untuk masing-masing jawaban. Baru diputuskan akan memakai jawaban yang mana. Kalau begitu kan lebih fair. Lebih mudah lagi kalau jawaban kamu dengan temanmu sama.

Teknik ujian yang gue suka adalah diskusi. Salah satu guru di ex-sekolah gue pernah menerapkannya. Setiap murid dibagi menjadi kelompok berisi 3-4 orang. Saat ujian tidak diperbolehkan open book, tetapi boleh berdiskusi sesama kelompok. Poin plusnya adalah kita bisa tukar pendapat. Kita hanya mengandalkan pengetahuan dan daya ingat kita tentang pelajaran itu saja. Kalau lupa, masih ada teman kita yang (mungkin) ingat. Dengan kata lain menyontek halal yang tidak ketahuan.

Apapun itu jenis menyontek, halal atau haram hanya kita dan Tuhan yang tahu. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Menyontek memang perbuatan yang jelek, tetapi kita bisa ambil hal positif dari situ. Kalian harus ingat, setiap hal pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya. Begitu juga mencontek. Intinya, “boleh nyontek asal tidak ketahuan”.


Begitulah prespektif gue mengenai contek mencontek. Ingat, ini hanya ocehan remaja yang suka mencontek. Apabila ada kesamaan dalam penulisan, hanyalah kebetulan semata.
 So, think again and sorry for the mistake. Thank you and Bye Bye....
Salam remaja gaul.

NB. Kalian boleh menentang tulisan ini dengan syarat berikan alasan yang logis dan jangan munafik.

No comments:

Seseorang di kepalaku

Jangan, jangan pergi. Enggak, aku harus pergi. Jangan, kalau aku kesana aku bakal jadi bahan omongan. Ayolah enggak bakal ada yang ...