Cinta
adalah kata-kata paling mematikan di dunia ini. Sihir paling menakutkan, dan
santet paling membahayakan selama ini. Cinta itu sperti bom waktu yang bisa
meledak kapan saja. Hanya gara-gara cinta, nyawa orang bisa melayang. Tengok
saja kasus Ade Sara dan Mia. Mereka meregang nyawa di tangan cinta lamanya
dengan alasan masih cinta.
Gue bukan
pemuja cinta. Gue merasa tercukupi dengan cinta yang gue punya. Toh mereka
berhak tidak mencintai gue seperti gue mencintai mereka. Masih ada keluarga
yang menemani gue dengan tulus atas dasar cinta.
Menoleh
ke tulisan gue tentang Cinta Pertama. Munafik kalau gue sudah bisa move on dari
dia. Cowok nyebelin yang sudah mencuri kunci gembok hati gue. Akibatnya
sekarang gue tidak bisa membuka hati gue buat cowok lain.
OMG, itulah kenapa gue beri judul
Masih Cinta. Karena gue memang masih cinta. Meskipun terkadang ada cowok lain
yang gue suka, ujung-ujungnya selalu dia. Ibarat bertamu ke rumah orang.
Ujung-ujungnya pasti pulang.
Cinta itu
aneh. Perasaan paling absurb yang pernah gue tahu. Rasa paling ambigu sekaligus
tidak berdasar. Sampai sekarang gue belum tahu kenapa gue jatuh cinta sama dia.
Bahkan menobatkannya sebagai Cinta Pertama. Atau mungkin memang karena ‘Tetesan
Air Mata’ itu? (Ups... Correct, tulisan gue mengenai cinta pertama gue judulnya
‘Sebuah Air Mata’)
Guys,
kita boleh mencintai tapi jangan berlebihan. Dia memang cinta pertama gue, tapi
bukan berarti dia cinta terakhir gue. Suatu saat nanti, gue yakin akan
menemukan cinta sejati (baca: jodoh) gue. Siapapun itu, dialah yang terbaik
buat gue.
Bertahun-tahun
(sampai detik ini berarti 8 tahun) gue simpan perasaan ini. Ada kalanya gue
jenuh dan mencari cinta yang lain. Tetapi pada akhirnya gue juga akan pulang ke
cinta pertama gue. Cowok yang sekarang menjadi vokalis and gitaris sebuah band
(Gue doain bandnya bisa terkenal). Intinya gue ‘Masih Cinta’.
Begitulah
perasaan gue yang Masih Cinta. Ingat, ini hanya ocehan remaja galau. Apabila
ada kesamaan dalam penulisan, hanyalah kebetulan semata.
So, think again and sorry for the mistake.
Thank you and Bye Bye....
Salam galau.
NB.
Kalian boleh menentang tulisan ini dengan syarat berikan alasan yang logis dan
jangan munafik.
No comments:
Post a Comment