Friday, February 28, 2014

Sebuah Awal

Nggak nyangka secepat itu gue harus pergi. Memberanikan diri melangkah ke kehidupan yang lebih berat, mandiri, dan menantang. Jauh dari yang namanya uang banyak. Keputusan gue bulat. Dan saat ini gue duduk memikirkan penyesalan yang menghinggap. Gue berjanji, besok pagi gue akan ngelupain semua penyesalan ini. Karena inilah pilihan gue. Saat gue menyatakan penolakan akan perpanjangan kontrak, gue mantap menatap masa depan gue. Lepasin hal besar untuk mendapatkan hal yang lebih memuaskan.


10 bulan kemarin, gue ngebayangin sambil ngelamun. Memutar-mutar bolpoin, mata gue menatap tajam ke arah atas. Gaji pokok 2jt, lemburan hampir 1jt, belum uang transport, makan gratis di kantin. Kalo di jumlah rata-rata per bulan gue bisa dapet 3jt-an lebih. Lumayan menggiurkan buat gue yang lulusan SMK tanpa pengalaman kecuali PSG. 

Sekarang??? Bengong, mikirin gimana caranya bisa dapet uang lebih dari sebelumnya. Hampir putus asa. Bingung mau ngapain. Planning udah ada tapi ragu buat ngejalaninnya. Masih sayang sama yang lama. Yah, bisa dibilang menyesal sama keputusan pertama.

No No No... this is your choice. Pasti ada jalan. 

2 bulan yang lalu. Gue tiduran di atas kasur di kamar kos. Bengong lagi. Yah, kerjaan gue cuma bengong. Ada 2 pilihan diantara 2 pilihan.
1. meneruskan kontrak
    - kehilangan waktu belajar dan meningkatkan kreatifitas atas hobi gue.
    - mendapat gaji besar seperti yang selama ini gue terima.
2. stop kontrak
    - banyak waktu untuk mengembangkan diri di bidang gue.
    - terlalu sulit untuk bisa dapet duit gede.
Berhari-hari di berbagai tempat dan suasana, terus berputar di otak gue. Dan akhir pilihan gue jatuhkan di nomor 2. Gue beranikan diri menantang hidup ini. 

Pengembangan diri itu penting. Gue nggak mau lama-lama berjalan di tempat. Walaupun modal yang gue dapat sangat berlimpah. Akan gue buktiin ke siapapun yang meremehkan gue. Lihat dan saksikan semua bukti yang bakal gue lakuin. Semua impian dan cita-cita gue.

Bissmillahirahmanirohim. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Saya Iklas dengan segala macam ujian dan cobaan yang engkau berikan. Dengan segala ridhoMu Ya Allah, kabulkanlah semua mimpi dan doaku. Amin Ya Rabbal Alamin.

Gue nggak takut. Gue bukan orang lemah. Gue Koleris, si kuat. Buktikan dan tunjukkan kalo gue bisa jadi apa yang gue mau. 

Doain yaaa...
Bye bye.

No comments:

Seseorang di kepalaku

Jangan, jangan pergi. Enggak, aku harus pergi. Jangan, kalau aku kesana aku bakal jadi bahan omongan. Ayolah enggak bakal ada yang ...