Hohoho...
April
mendatang bangsa Indonesia bakal ngadain yang namanya PEMILU LEGISLATIF. Pemilu
yang bertujuan untuk memilih wakil rakyat. Nggak tanggung-tanggung para partai politik
dan caleg (calon legislatif) mengerahkan seluruh usahanya untuk menarik
simpatisan agar menang dalam pemilu dengan berkampanye.
Pada
tahun 2014 peserta pemilu legislatif diikuti oleh 15 partai politik. Dan
pesertanya bejibun banyaknya. Lucunya mereka berasal dari profesi yang beragam
yang kayaknya nggak begitu nyambung dengan politik. Salah satunya profesi sopir
angkot. Bukannya meremehkan, menjalankan amanat rakyat tidak semudah
menjalankan angkot bung.
Sangking
banyaknya peserta pemilu, gue sebagai rakyat yang bertanggung jawab pastinya
anti golput bingung mau pilih siapa. Kalau orang tua gue ada yang jadi caleg,
pasti gue coblos beliau. Kalau temen deket gue yang ikutan jadi caleg, gue juga
bakal coblos dia. Ekh, Golput donk gue kalau gue coblos semua. Yang jelas gue
mungkin bakal nyoblos mereka yang gue kenal. Tapi kalau nggak ada yang gue
kenal, gue nyoblos siapa? Alamak... #tamparMuka.
Semaleman
gue nggak bisa tidur. Mikirin strategi apa yang harus gue lakuin buat nentuin
pilihan gue. Gue buka peta Indonesia, gue letakin mainan tentara-tentaraan mini
punya adik gue. Tentara gue taruh di Profinsi Papua buat ngelindungi kolam emas
Indonesia dari PT.Bebas(Free)Trans(Port). #lebayKampung nggak ada hubungannya
bego.
Di
suatu tempat yang amat sangat kramat. Hanya gue seorang, bermeditasi sambil
menutup mata dan ngeden. Di kamar mandi (waktu gue lagi PUP). Jya jya... Ini dia
cara jitu memilih caleg ala @erika_ulan.
1.
Sebagai warga yang baik, gue harus terdaftar
sebagai pemilih yang bertanggung jawab. Gue periksa biodata gue ke RT/RW agar
sesuai dengan KTP. Kalau perlu gue tambahin hoby, cita-cita (jadi presiden) atau
pesan dan kesan menjadi pemilih.
2.
Waktu hari H, gue datang ke TPS (Tempat
Pemungutan Suara) terdekat. Baca doa sebelum berangkat biar nggak salah nyoblos
tangan gue sendiri. Atau gue nggak sengaja nggaruk pantat gue yang gatal pake
paku coblosan.
3.
Sampai di TPS, gue mengucap salam lalu berjabat
tangan sama petugas TPS, biar lebih akrab. Kalau perlu gue kasih kado palu
coblosan. Jaga-jaga kalau paku yang tersedia patah atau dicopet orang.
4.
Saat nama gue dipanggil, gue maju, ambil surat
suara dan berpidato di depan panitia dan peserta pemilih lainnya. Mengucap syukur
karena dipercaya oleh bangsa Indonesia sebagai pemilih yang budiman.
5.
Gue masuk ke bilik dan mengingatkan diri gue
kalau ini bukan kamar mandi atau MCK. Jangan sampai gue buka celana lalu
jongkok. Atau yang lebih parah sambil ngeden.
6.
Gue buka surat suara. Gue perhatiin lambang partai
politik, mana yang warnanya sesuai dengan kepribadian gue. Atau gue cari foto
caleg yang bergaya selfie, unyu, lucu and ngegemesin, kayak Nabila JKT48.
7.
Setelah itu gue coblos tepat di hatinya. Pelan-pelan
jangan sampai dia kesakitan dan mati. Gue kan nggak mau dipenjara gara-gara
nyantet tuh caleg.
8.
Gue keluar dari bilik. Masukkin kertas suara ke
tempat yang lebih mirip celengan ayam sambil tersenyum lega karena gue nggak
salah nyoblos tangan gue pake paku.
9.
Terakhir gue celupin jari kelingking gue ke
tinta warna ungu kebiru-biruan. Gue berpikir kalau buka lapak snailArt disini pasti laku banget. Mereka
lebih milih lapak gue ketimbang nyelupin satu jari yang hasilnya bakal kayak
abis garuk-garuk upil.
Gimana?
Patut ditiru? Gue jamin sebelum nyoblos elo udah diusir duluan sama panitia. Tapi
buat yang snailArt patut dicoba. Kali
aja menguntungkan.
Intinya
adalah jangan pernah mau Golput. Siapapun pilihan kita, patut kita doakan agar
terhindar dari godaan politik. Korupsi atau makan gaji buta. Buat para caleg,
jalankan amanah rakyat apapun profesi anda sebelumnya. Jangan cuma mau duitnya
nggak mau susahnya. Hehehe....
Wellcome
Pesta Rakyat Pemilu 2014
Bye...
Bye...
No comments:
Post a Comment